Daun intaran berbentuk gerigi dan
merupakan pohon kayu, jadi termasuk pohon yang memiliki kambium. Pohon
intaran tumbuh liar di hutan dan banyak ditemui di jalan-jalan digunakan
sebagai pohon perindang. Pohon ini banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, serta di Madura. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang tahan panas karena banyak hidup di habitat yang kering. Di Bali pohon ini lebih populer disebut dengan pohon intaran.
Daun Intaran atau neem ini juga desebut
dengan “Panacea” atau dalam bahasa Indonesia berarti penyembuh segala
penyakit. Di india tanaman ini sudah banyak digunakan sebagai
obat-obatan. Bahkan sudah diproduksi masal disana. Selain di pakai obat,
banyak penduduk India juga mengkonsumsi langsung daun dari pohon
intaran ini sebagai sayuran dan pelengkap makanan mereka (seperti daun
kemangi untuk lalapan di Indonesia).
Daun intaran berkhasiat sebagai
antibakteri, antiviral, antidiuretic, antifungal, dan anti sedative. Selain
itu intaran juga bisa digunakan untuk obat berbagai macam penyakit
seperti : alergi, amandel, asma,radang sendi, ambeven (wasir),obat batuk, bisul kencing manis (diabetes), mencret, dan lainnya. Pada dasarnya seluruh bagian tumbuhan
ini berguna bagi manusia, tetapi yang paling sering digunakan adalah
bagian daun. Daun intaran atau neem memiliki rasa yang pahit. Dengan
mengkonsumsi daun ini kurang lebih 5 gram sehari (dilarutkan ke dalam
air) sudah bisa menurunkan gula darah anda.
No comments:
Post a Comment