Temu ireng atau temu hitam ini memiliki nama
ilmiah Curcuma Aeruginosa yang merupakan jenis tanaman semak belukar
yang dapat berumur tahunan, umbinya merupakan umbi batang atau rimpang
yang berukuran besar serta bercabang merata, warna kulit luar dari
umbinya adalah warna kuning yang mengkilap dengan ujung merah muda.
Biasanya temu ireng dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 50 cm dengan
batang berwarna hijau. Temu ireng biasanya tumbuh liar yang tersebar
dari Myanmar, Kamboja, Indocina dan hingga ke pulau jawa.
Selain dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan padang rumput, temu
ireng juga biasanya di ditanam di perkebunan dan dapat tumbuh dengan
subur pada daerah dengan ketinggian 400-750 mdpl. Temu ireng juga
memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah seperti temu erang
(sumatera), temu itam (melayu), koneng hideung (sunda), temu ireng
(jawa), temo ereng (Madura), tamu leteng (makasar), temu lotong (bugis)
dan masih banyak sebutan lainnya dari tumbuhan ini. Temu ireng dipercaya
dijadikan sebagai tanaman herbal karena memiliki kandungan kimia
seperti minyat atsiri, tanin, curcumol, curcumenol, isocurcumenol,
kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, linderazulene, kurkumin,
demethyoxykurkumin, dan bisdemethyoxykurkumin. Temu ireng memiliki rasa
yang pahit, tajam dan bersifat dingin. Namun temu ireng memiliki
beberapa khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti berikut:
- Berkhasiat untuk mengobati penyakit kulit seperti kudis, kurap, borok dan lain sebagainya.
- Berkhasiat untuk menambah keinginan untuk makan.
- Berkhasiat untuk peluruh kentut, peluruh dahak.
- Berkhasiat untuk melancarkan haid yang tidak teratur.
- Berkhasiat untuk mematikan cacing dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan mencuci rimpang temu ireng lalu di
potong-potong, baru dikeringkan dengan cara di angin-angin agar minyak
atsirinya tidak banyak terbuang, lalu di rebus dan diminum air
rebusannya dengan teratur. Sedangkan untuk pemakaian luka luar hanya
perlu menghaluskan temu ireng lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang
luka.
No comments:
Post a Comment